Cari Blog Ini

Senin, 14 Mei 2012

Anatomi dan Fungsi Medula Spinalis

Medula spinalis adalah bagian dari susunan saraf pusat yang seluruhnya terletak dalam kanalis vertebralis. Medula spinalis dikelilingi oleh struktur-struktur yang secara berurutan dari luar ke dalam terdiri atas:

  1. dinding kanalis vertebralis yang terdiri atas tulang  vertebrae dan ligamen
  2. lapisan jaringan lemak ekstradural yang mengandung anyaman pembuluh darah vena
  3. meninges, yang terdiri atas:
  1. dura mater (pachymeninx)
  2. arachnoid (leptomeninx) yang menempel secara langsung pada dura mater, sehingga di antara kedua lapisan ini dalam keadaan normal tidak dijumpai suatu ruangan
  3. ruangan subarachnoid yang di dalamnya terdapat cairan serebrospnal (CSF)
  4. pia mater, yang menempel langsung pada bagian luar medula spinalis.

Pada tubuh orang dewasa panjang medula spinalis adalah sekitar 43cm. Pada masa tiga bulan perkembangan intrauterin, panjang medula pinalis sama dengan panjang korpus vertebrae. Pada masa perkembangan berikutnya, kecepatan pertumbuhan korpus vertebrae melebihi kecepatan pertumbuhan medula spinalis. Akibatnya pada masa dewasa, ujung kaudal medula spinalis terletak setinggi tepi kranial korpus vertebrae lumbal II atau intervertebral disk I/II. Perbedaan panjang medula spinalis dan korpus vertebrae ini mengakibatkan terbentuknya konus medularis (bagian paling kaudal dari medula spinalis yang berbentuk kerucut dan terutama terdiri atas segmen-segmen sakral medula spinalis) dan cauda equina (kumpulan radiks nervus lumbalis bagian kaudal dan radiks nervus sakralis yang mengapung dalam CSF). Ke arah kaudal, ruangan subarachnoid berakhir setinggi segmen sakral II atau III korpus vertebrae. Dengan demikian, di antara korpus vertebrae lumbal II sampai korpus vertebrae sakral III tidak lagi terdapat medula spinalis, melainkan hanya terdapat cauda equina yang terapung-apung di dalam CSF. Hal ini memungkinkan tindakan punksi lumbal di daerah intervertebral disk III/IV atau IV/V tanpa mencederai medula spinalis.
                  Seperti halnya korpus vertebrae, medula spinalis juga terbagi ke dalam beberapa segmen, yaitu: cervikal (C1-C8), segmen torakal (T1-T12), segmen lumbal (L1-L5), segmen sakral (S1-S5) dan 1 segmen koksigeal yang vestigial. Serabut saraf yang kembali ke medula spinalis diberi nama sesuai lokasi masuk/keluarnya dari kanalis vertebralis pada korpus vertebrae yang bersangkutan. Saraf dari C1-C7 berjalan di sebelah atas korpus vertebrae yang bersangkutan, sedangkan dari saraf C8 ke bawah berjalan di sebelah bawah korpus vertebrae yang bersangkutan.

                  Diameter bilateral medula spinalis selalu lebih panjang dibandingkan diameter ventrodorsal. Hal ini terutama terdapat pada segmen medula spinalis yang melayani ekstremitas atas dan bawah. Pelebaran ke arah bilateral ini disebut intumesens, yang terdapat pada segmen C4-T1 (intumesens cervikalis) dan segmen L2-S3 (intumesens lumbosakral). Pada permukaan medula spinalis dapat dijumpai fisura mediana ventalis, dan empat buah sulkus, yaitu sulkus medianus dorsalis, sulkus dorsolateralis, sulkus intermediodorsalis dan sulkus ventrolateralis.
                                                                                     
                  Pada penampang transversal medula spinalis, dapat dijumpai bagian sentral yang berwarna lebih gelap (abu-abu) yang dikenal dengan gray matterGray matteradalah suatu area yang berbentuk seperti kupu-kupu atau huruf H. Area ini mengandung badan sel neuron beserta percabangan dendritnya. Di area ini terdapat banyak serat-serat saraf yang tidak berselubung myelin serta banyak mengandung kapiler-kapiler darah. Hal inilah yang mengakibatkan area ini berwarna lebih gelap. Gray matter dapat dibagi ke dalam 10 lamina atau 4 bagian, yaitu:
  1. kornu anterior/dorsalis, yang mengandung serat saraf motorik, terdiri atas lamina VIII, IX dan bagian dari lamina VII
  2. kornu posterior/ventralis, yang membawa serat-serat saraf sensorik, terdiri atas lamina I-IV
  3. kornu intermedium, yang membawa serat-serat saraf asosiasi, terdiri atas lamina VII
  4. kornu lateral, merupakan bagian dari kornu intermedium yang terdapat pada segmen torakal dan lumbal yang membawa serat saraf simpatis.
 Di bagian perifer medula spinalis, tampak suatu area yang mengelilingi grey matter yang tampak lebih cerah dan dikenal dengan white matterWhite matter terdiri atas serat-serat saraf yang berselubung myelin dan berjalan dengan arah longitudinal.



 Pada penampang melintang, white matter dibagi ke dalam beberapa daerah topografik, anatara lain: funikulus dorsalis, funikulus lateralis, funikulus ventralis dan komisura alba. Funikulus adalah suatu kumpulan berkas fungsional yang disebut traktus. Serat-serat yang membentuk traktus dalam white matter berasal dari sel-sel ganglion, sel saraf dalam gray matter dan sel saraf dalam korteks serebri atau pusat fungsional lainnya dalam batang otak atau cerebrum.
                  Berdasarkan arah aliran impulsnya, traktus dalam medula spinalis antara lain:
  1. Traktus Ascenden yang membawa impuls ke arah kranial atau ke pusat-pusat fungsional yang lebih tinggi
  2. Traktus Descenden yang membawa impuls dari pusat-pusat fungsional yang lebih tinggi ke medula spinalis
  3. Traktus intersegmentalis, yang mengantarkan impuls dalam dua arah.
                  Dalam CCS, traktus spinothalamic dan traktus corticospinal dianggap paling berperan dalam patofisiologi penyakit. Traktus spinothalamic adalah traktus ascenden yang terbagi menjadi dua, yaitu:
  1. Traktus Spinothalamic Lateralis
            Dalam medula spinalis, serat-serat yang membentuk traktus spinothalamic lateralis ini menunjukkan susunan somatotopik, yaitu serat-serat yang berasal dari segmen sakral terletak paling dorsolateral selanjutnya disusul oleh serat dari segmen lumbal dan torakal dan terakhir serat pada segmen servikal terletak paling ventromedial.
            Traktus ini membawa serat sensori rasa-rasa nyeri dan suhu (analgesi dan thermoanasthesi) dari sisi tubuh yang kontralateral. Selain itu, traktus ini juga mengantarkan impuls yang berhubungan dengan rasa penuh pada kandung kemih, keinginan untuk miksi, rasa nyeri pada kandung kemih, urethra dan ureter.

  1. Traktus Spinothalamic Ventralis
            Adalah traktus yang mengantarkan impuls-impuls rasa raba ringan atau kasar dan umum, yang tidak menunjukkan aspek diskriminatif spasial, misalnya dapat ditimbulkan dengan mengelus seara ringan di kulit yang tidak berambut dengan bulu atau kapas. Pemeriksaan rasa raba kasar tidak memiliki arti yang begitu penting dalamk linik.
                  Traktus corticospinal adalah traktus descenden yang mengantarkan impuls-impuls motorik yang berhubungan dengan pergerakan yang ada di bawah pengendalian kemauan, terutama pada bagian distal ekstremitas.


0 komentar: